DEFINISI MANHAJ SALAF
Disusun oleh : Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
(Majalah AL-FURQON)
Manhaj secara bahasa adalah "jalan yang jelas."
[1]
Alloh SWT berfirman: "Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah: 48)
Ibnu Katsir rohimahullohu berkata: "Adapun al-minhaj maka dia adalah jalan yang terang dan mudah."[2] Adapun as-Salafi maka dia adalah nisbah kepada as-Salaf. As-Salaf secara bahasa dari sin, lam, fa' yang menunjukkan makna yang sudah berlalu dan terdahulu.[3] Fairuz Abadi berkata: "Salaf adalah orang-orang yang mendahuluimu dari nenek moyangmu dan kerabatmu." (al-Qomusul Muhith 3/153)
Rosululloh SAW bersabda kepada Fathimah r.a di saat beliau SAW sakit keras menjelang wafat: "Bertakwalah kepada Alloh dan bersabarlah, maka sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu adalah aku." (Shohih Bukhori 5/2317 dan Shohih Muslim 4/1904)
Adapun secara istilah maka madzhab salaf adalah jalan yang ditempuh oleh para sahabat r.a dan orang-orang yang menempuh jalan mereka. Al-Qalsyani rohimahullohu berkata: "Salafush sholih adalah generasi pertama yang mendalam keilmuan mereka, yang mengikuti jalan Nabi SAW, yang selalu menjaga sunnah Nabi SAW, Alloh pilih mereka sebagai sahabat Nabi-Nya, dan Alloh tugaskan mereka menegakkan agama-Nya..." (Tahrirul Maqalah min Syarhi Risalah hlm. 36)
Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid rohimahullohu berkata: "Jika disebut salaf atau salafiyyun atau salafiyyah, maka dia nisbah kepada salafush sholih -para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan-, bukan orang-orang yang cenderung kepada hawa nafsu dari generasi sesudah sahabat dan menyempal dari jalan para sahabat dengan nama atau simbol -mereka inilah yang disebut kholafi, nisbah kepada kholaf-. Adapun orang-orang yang teguh di atas manhaj kenabian maka mereka menisbahkan diri kepada salafush sholih sehingga mereka disebut salaf dan salafiyyun dan nisbah kepada mereka adalah salafi." (Hukmul Intima' hlm. 90)
[1]
Lihat Mu'jam Maqoyis Lughoh oleh Ibnu Faris 5/361-terbitan Darul Jil Beirut cetakan pertama 1411 H-dan Qomus al-Muhith oleh Fairuz Abadi 1/436-terbitan Daru Ihya' Turats al-'Arabi cetakan pertama 1412 H
[2]
Tafsir al-Qur'anul Adhim 3/129-terbitan Daru Thayyibah cetakan kedua 1420 H
[3]
Mu'jam Maqoyis Lughoh oleh Ibnu Faris 3/95